Judul: Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri
Karya: Bernard Batubara
Genre: Romance
Penerbit: GagasMedia
Bahasa: bahasa Indonesia
Tebal: 293 halaman
Cover: Softcover
Publikasi: 2014
ISBN: 9797807711 (ISBN13: 9789797807719)
Sinopsis:
"Aku tidak bersepakat dengan banyak hal, kau tahu. Kecuali, kalau kau bilang bahwa jatuh cinta adalah cara terbaik untuk bunuh diri. Untuk hal itu, aku setuju"
Kebanyakan orang lebih senang menceritakan sisi manis dari cinta. Sedikit sekali yang mampu berterus terang mengakui dan mengisahkan sisi gelapnya. Padahal, meski tak diinginkan, selalu ada keresahan yang tersembunyi dalam cinta.
Bukankah kisah cinta selalu begitu?. Di balik hangat pelukan dan panasnya rindu antar dua orang, selalu tersimpan bagian muram dan tak nyaman. Sementara, setiap orang menginginkan cinta yang tenang-tenang saja.
Cinta adalah manis. Cinta adalah terang. Cinta adalah putih. Cinta adalah senyum. Cinta adalah tawa.
Sayangnya, cinta tak sekedar manis. Cinta tak sekedar terang. Cinta tak melulu tentang senyum dan tawa. Ini kisah cinta yang sedikit berbeda.
Masih beranikah kau untuk jatuh cinta?
"Cinta yang Bara ungkap di buku ini bukan lagi sebatas manis dan perih, melainkan juga sisi gelap. Saya menemukan proses pendewasaan dalam cerpen-cerpen Bara. Dibandingkan dengan karya-karya ia sebelumnya, kali ini ada warna yang berbeda." - Dewi 'Dee' Lestari, penulis.
"Kisah-kisah cinta Bernard Batubara memukau saya. Caranya memggambarkan percintaan sepasang kekasih kadang kala memberi ruang untuk membayangkan adegan yang lebih panjang. Di dalamnya, ikut terumgkap pula situasi sosial dan masalah kemanusiaan di dunia kontemporer kita." - Linda Christanty, Penulis.
Buku ini berisikan 15 cerpen yang--tentunya--mengisahkan soal percintaan, sudah terlihat jelas dari judul buku ini yang menggunakan kata 'jatuh cinta'. Namun buku ini berbeda dari yang lain. Apa yang membuat buku ini berbeda dengan buku lain yang mengangkat tema soal percintaan? Bedanya adalah Bara mengisahkan tentang sisi gelapnya. Cinta memang adalah hal paling kuat di dunia ini. Cinta yang membuat banyak orang melakukan suatu tindakan yang ekstrem sekalipun.
Hamidah Tak Boleh Keluar Rumah, Nyanyian Kuntilanak, Seorang Perempuan di Loftus Road, Hujan Sudah Berhenti, Bayi di Tepi Sungai Kayu Are, Seribu Matahari untuk Ariyani, Langkahan, Meriam Beranak, Lukisan Nyai Ontosoroh, Bayang-bayang Masa Lalu, Orang yang Paling Mencintaimu, Nyctophilia, Bulu Mata Seorang Perempuan, Menjelang Kematian Mustafa, Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri. Itulah judul-judul cerpen di buku ini.
Dari semua cerpen yang dituliskan oleh Bara. Saya paling suka dengan kisah Nyctophilia. Nyctophilia sendiri merupakan sebutan untuk seseorang yang menyukai kegelapan atau saat malam hari. Silahkan menebak-nebak sendiri kira-kira kisah apa yang disuguhkan oleh Bara karena saya tidak mau spoiler :P. Saya merasa, kisah yang dituliskan oleh Bara begitu nyata dengan kehidupan kita saat ini dan saya benar-benar menikmati narasi yang Bara tuliskan pada cerita pendek itu. Bara juga berhasil membuat saya ternganga ketika membaca bagaimana akhir cerpen ini, tidak pernah sedikitpun terlintas dalam tebakan saya. Bara berhasil mengemas cerita pendek Nyctophilia ini dengan apik.
Buku ini direkomendasi bagi kalian yang sudah mulai agak bosan dengan kisah cinta yang selalu 'manis'.
Gimana pendapat kalian bagi yang sudah baca buku ini? Kisah apa yang paling kalian suka? Yuk share!
Hanya orang yang paling mencintaimu yang mampu membunuhmu - hal 174.
--Alina Starkov.
No comments:
Post a Comment