Wednesday, December 23, 2015

Happily Ever After by Winna Efendi



Judul: Happily Ever After
Karya: Winna Efendi
Genre: Romance
Penerbit: Gagas Media
Bahasa: Indonesia
Tebal: 356
Cover: Soft paperback
Publikasi: 12/2014
ISBN: 9789797807703
Series/bukan: -
Sinopsis:

"Tak ada yang kekal di dunia ini.
Namun, perempuan itu percaya, kenangannya, akan tetap hidup dan ia akan terus melangkah ke depan dengan berani.

Ini adalah kisah tentang orang favoritku di dunia.

Dia yang penuh tawa. Dia yang tangannya sekasar serat kayu, tetapi memiliki sentuhan sehangat sinar matahari. Dia yang merupakan perpaduan aroma sengatan matahari dan embun pagi. Dia yang mengenalkanku pada dongeng-dongeng sebelum tidur setiap malam. Dia yang akhirnya membuatku tersadar, tidak semua dongeng berakhir bahagia.

Ini juga kisah aku dengan anak lelaki yang bermain tetris di bawah ranjang. Dia yang ke mana-mana membawa kamera polaroid, menangkap tawa di antara kesedihan yang muram. Dia yang terpaksa melepaskan mimpinya, tetapi masih berani untuk memiliki harapan...

Keduanya menyadarkanku bahwa hidup adalah sebuah hak yang istimewa. Bahwa kita perlu menjalaninya sebaik mungkin meski harapan hampir padam.

Tidak semua dongeng berakhir bahagia. Namun, barangkali kita memang harus cukup berani memilih; bagaimana akhir yang kita inginkan. Dan, percaya bahwa akhir bahagia memang ada meskipun tidak seperti yang kita duga."


Dalam buku ini, diceritakan seorang gadis remaja bernama Lulu. Yang sering ditindas oleh teman-temannya, bahkan mantan sahabatnya sendiri. Padahal, dulu Karin (sahabatnya) dan Lulu sering bermain bersama, menyukai hal-hal berbau detektif dan petualangan, yang kini malah berubah menjadi seperti perempuan kebanyakan. Dan pada akhirnya, Lulu ditinggal oleh Karin. 

Lalu juga, Ezra. Si cowok yang agak terlihat bandel itu, yang sempat menjadi pacar Lulu, pun ikut meninggalkan Lulu karena Ezra lebih memilih orang lain ketimbang Lulu.

Tapi, toh, masa keterpurukan Lulu sudah sirna. Apalagi, saat ia berada di rumahnya. Sang Idola, yaitu Ayah Lulu, tidak bisa dipisahkan oleh benda yang bernama kayu. Kadang, Lulu suka membantu ayahnya. Sang ayah pun sellau membacakan dongeng sebelum Lulu tidur, menjadi teman bermain Lulu, sampai suatu ketika, itu semua tidak lagi bisa dilakukan oleh Ayah. 

Lulu kembali muram. Namun, di saat-saat seperti itu, muncullah Eli. Cowok manis yang tidak sengaja bertemu dengan Lulu di rumah sakit secara unik. Dan membuat mereka menjadi tambah akrab. Ditambah, perlakuan-perlakuan kecil Eli yang membuat aku, sebagai pembaca, rasanya ingin berteriak geregetan karena Eli cowok yang manis banget! 

Tapi, hal diluar dugaan pun terjadi lagi. Saat membaca akhir ceritanya kamu pasti akan berharap-harap cemas sekaligus lega. 

Winna membuat pembaca jadi emosional, semua perasaan campur-aduk saat membaca buku ini. Pas membacanya, aku berpikir bagaimana kelanjutannya lagi dan menjadi penasaran dari halaman ke halaman. 

Segini dulu ya, resensi dari aku. Selamat membaca!


--Margo Roth Spiegelman

No comments:

Post a Comment